Sepekan ini seolah-olah kita terus dibombardir sama berita-berita tentang covid-19. Kemungkinan, yang muncul adalah rasa takut dan cemas. Cemas itu wajar. Malah, hal itu bisa bikin kita lebih waspada. Yang nggak wajar itu kalau rasa cemasnya udah berlebihan.
Ada yang mulai susah tidur atau pusing? Sakit perut mungkin? Atau mulai muncul symptoms kecemasan lain?
Kemarin gue sempat nonton live instagram seorang psikiater, namanya dr. Jiemi. Dan di bawah ini adalah ulasan Beliau tentang menjaga kesehatan jiwa saat wabah covid-19, termasuk beberapa cara untuk mengurangi kecemasan.
1. Melakukan slow deep breathing
Tujuan dari melakukan slow deep breathing adalah agar kita lebih relaks. Slow deep breathing dapat mempengaruhi perubahan biokimia tubuh, seperti meningkatkan substansi yang menyebabkan relaksasi (endorphin) dan menurunkan adrenalin.
selain itu, slow deep breathing juga dapat menurunkan kecemasan dengan meningkatkan sistem saraf parasimpatis, menurunkan respon terhadap stress, dan meningkatkan pelepasan hormon di dalam sistem neuroendokrin yang meningkatkan ketenangan dan status kesadaran mental.
Gimana cara melakukan slow deep breathing? Sebenernya di YouTube banyak sih, kayak belly breathing, 4-7-8 breathing, dan lain-lain.
Nah, di bawah ini adalah video cara melakukan slow deep breathing.
2. Tetap melakukan kegiatan seperti biasa
Jangan pernah mencoba melupakan hal-hal tentang covid-19. I mean, nggak mau mikirin sama sekali gitu. Karena semakin mencoba buat nggak mikirin, malah makin kepikiran.
Cara terbaik untuk melupakan sesuatu itu ya dengan cara nggak dilupakan. Kalau gue suruh nggak mikirin pisang, yang ada di pikiran kamu apa? Pisang, kan? Hehe yaudah lakukan aktivitas seperti biasa aja, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (untuk yang masih kerja di luar rumah). Kalau senggang bisa baca buku, nonton film, nonton drakor, atau nonton RUN BTS 😆 BTS teroooos!!!
3. Olahraga
selain menyehatkan, olahraga juga bisa melepaskan stress dan membuat kita happy. Kenapa? Karena ada peningkatan hormon endorfin, dopamin (hormon kebahagiaan), dan serotonin dalam tubuh ketika kita berolahraga.
Apalagi kalau olahraganya di tempat yang membuat kita nyaman, pemandangannya bagus, atau malah bersama orang-orang terdekat kita. Jadi makin happy kan!
4. Bicara atau ngobrol sama orang lain
Meskipun lagi jaga jarak, kita masih tetap bisa berkomunikasi lewat media sosial ataupun yang lainnya kok. Physical distancing kan sekarang istilahnya, bukan social distancing lagi. Karena memang yang butuh jarak itu fisiknya aja. Socially we need to stick together, but just in a virtual way.
5. Minta bantuan profesional
Kalau kecemasannya udah sampai menganggu aktivitas, baiknya segera mencari bantuan profesional. Boleh dicoba juga aplikasi semacam riliv gitu. Jadi, bisa konsultasi dengan tetap di rumah aja.
Jadi, itu tadi beberapa cara untuk mengurangi kecemasan dan menjaga kesehatan mental kita selama wabah covid-19. Semoga wabah covid-19 ini segera mereda. Aamiin...
Kalau kamu sudah melakukan apa saja untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi ini?
Sumber:
- dr. Jiemi
- Slow Deep Breathing
2 Comments
Kecemasan memang kerap menganggu aktifitas. Terimakasih ulasan nya. :)
ReplyDeletemy pleasure (:
Delete