Pengalaman Berhijab Pertama Kali -->

Pengalaman Berhijab Pertama Kali

Source: Pixabay.com

Assalamu'alaykum

Kali ini saya akan bercerita tentang awal saya memakai jilbab. 
Pada saat itu saya baru lulus kelas 6 SD dan akan meneruskan sekolah ke jenjang SMP. Guru ngaji saya selalu menyarankan agar saya segera mengenakan jilbab. Dulu saya berpikir bahwa sebelum raga berjilbab, hati harus terlebih dahulu berjilbab.

Akhirnya awal SMP saya lewati seperti SD dulu, yaitu tidak mengenakan jilbab. Ketika kelas 3 saya mulai berpikiran mengenakan jilbab, setelah diyakinkan berkali-kali oleh guru ngaji saya. Akhirnya pada Bulan Desember saya mulai mengenakan jilbab.

Banyak teman dan kerabat yang berkata 'Kenapa ga nanti aja pas SMA. Sekarang kan nanggung. Udah mau lulus. Sayang seragamnya, harus jahit baru'. Saya hanya bisa tertawa sekenanya saja.

Pada saat itu yang ada di pikiran saya adalah saya tidak mau jadi bulan-bulanan kakak kelas waktu MOS SMA nanti. Rambut saya memang panjang sekali waktu itu. Ketika MOS SMP, saya harus mengepang rambut sampe lebih dari 10 ikatan kalau tidak salah. Saya tidak mau hal semacam itu terulang lagi. 

Well! karena alasan tersebut, di penghujung tahun 2008 saya memutuskan untuk mengenakan jilbab. Hari pertama mengenakan jilbab, temen-temen terbengong-bengong melihat saya. Ada yang becandain juga. But, it's okey. Ini risiko saya yang memilih mengenakan jilbab, yang mungkin menurut temen-temen terlalu mendadak. 

Ketika MOS SMA, benar perkiraan saya. Temen-temen yang tidak mengenakan jilbab, rambutnya harus rela dikuncir aneh. Sedangkan saya dan temen-temen lain yang berjilbab, tidak diharuskan memakai apapun di atas jilbab kami. Alhamdulillah, jilbab ini melindungi saya, begitu pikir saya.

Semakin lama, saya semakin nyaman mengenakan jilbab. Saya membenarkan apa yang dikatakan guru ngaji saya dulu bahwa tidak perlu menunggu hatinya berjilbab untuk bisa mengenakan jilbab. Seiring waktu, hati akan menuntun sikap agar berlaku lebih baik. 

Pernah suatu ketika saya bercerita dengan guru ngaji saya. 'Ternyata jilbaban itu enak lho, Pak As. Ga usah repot nyisir rambut kalau buru-buru. Badan juga makin bersih dan bisa jaga tingkah laku'. Guru ngaji saya cuman senyum-senyum aja.

Iyaa...guru ngaji saya ini tipe orang yang tidak memaksakan muridnya untuk melakukan ini itu. Beliau hanya menyarankan, selebihnya pilihan ada di tangan saya. Dan sepertinya beliau lebih suka kalau muridnya ini merasakan manfaatnya sendiri ketimbang harus 'koar-koar' tentang manfaat hijab ketika saya mengenakannya.

Sekarang berarti sudah 6 tahun saya berjilbab. Semoga bisa makin baik ke depannya. Aamiin...



Okee. Itu adalah sedikit cerita saya ketika pertama kali mengenakan jilbab. Entahlah itu hidayah atau bukan. Yang pasti Alloh telah mengingatkan saya melalui caraNya yang tidak biasa 😊

2 Comments

  1. Anonymous1:31 am

    Bagus mbak cerita pengalamannya. Nice blog. lanjutkan... :-)

    ReplyDelete

About | Contact Us | Privacy Policy | Disclaimer | Sitemap