Talk about BTS's Comeback (Map of The Soul: 7)

ARMYs Fall in Love a Thousand Times 

Annyeong yorobun, lama banget rasanya nggak nulis sesuatu tentang BTS. Nggak tau kenapa, semenyenangkan ini menulis tentang mereka, entah personality ataupun music mereka. I know that's a little bit weird, but yah...just enjoy my writing about them. Hehe

Comeback mereka kali ini menurut gue jauh lebih spesial daripada sebelumnya. Pertama, of course karena ARMY yang semakin banyak. It's really nice when everyone in the world gathers into one through a music, dan BTS melakukan itu lagi.

Kedua, karena mereka berhasil lolos dari "kutukan 7 tahun idol K-pop," yang mana beberapa orang di Korea Selatan percaya bahwa K-pop Idol kebanyakan akan bubar di tahun ketujuh setelah berhasil debut. BTS lagi-lagi mematahkan mitos yang ada, karena ketujuh membernya kembali menandatangani kontrak dengan BigHit Entertaiment untuk tujuh tahun ke depan.

Ketiga, adanya desas-desus bahwa tahun ini adalah tahun terakhir mereka comeback secara lengkap. Bukan karena bubar, tapi karena memang sudah waktunya untuk para member satu persatu menyelesaikan kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik. Ah, jadi sedih kan gue (T_T), apaan sih gitu doang...haha, iyasih gitu doang (sorry ya yorobun, fangirl emang kadang-kadang suka melow berlebihan. Haha).

Map of the Soul 7

Anyway, gue bakal bahas tentang judul albumnya dulu. Kenapa seven? Gue sebenarnya juga nggak tau pasti. Gue cuman bisa mikir, "ya karena mereka bertujuh dan ini tahun ketujuh mereka semenjak debut," that's it. Dan pemikiran gue itu di approve sama RM ketika interview beberapa hari yang lalu bareng Zach Sang. RM bilang kalau mereka jumlahnya ada tujuh orang, udah bareng-bareng selama tujuh tahun, susah senang bersama, sama-sama jatuh kemudian bangkit menguatkan satu sama lain dalam kurun waktu itu. Intinya begitu lah~ 

BTS at Zach Sang Show

RM juga bilang kalau Map of the Soul ini udah kayak love song buat karir mereka. Nggak lupa, RM nambahin arti "Seven" itu sendiri. Menurut dia angka tujuh punya keajaiban tersendiri. Seperti yang kebanyakan orang tau, ada istilah "Lucky Number Seven."

Dan angka tujuh ini juga dipercaya merupakan angka keberuntungan oleh beberapa etnis di dunia, bahkan juga di tulis di dalam Bible bahwa angka tujuh merupakan interpretasi dari kesempurnaan. Di agama gue juga ada amazing surah dengan 7 ayat. Surga juga ada tujuh tingkatan, neraka pun begitu. Inget nggak, kalau banyak lagu yang menggunakan lirik "terbang hingga langit ke tujuh." Ya, intinya banyaklah teori-teori yang membahas tentang seven itu sendiri.

Bukan BigHit namanya kalau nggak bikin teori rumit mulai dari lagu, music video, dan perintilan-perintilan untuk comeback, termasuk judul album. I mean, mungkin mereka asal nyocok-nyocokin aja dari album sebelumnya, atau mungkin karena ngikutin teori-teori yang dibikin sama ARMY, atau bahkan mereka emang baca dan punya literatur kemudian dituangkan dalam bentuk seni yang bisa dinikmati semua orang. Gue kepo banget, siapa sih otak dari semua konsep brilliant ini. Hmmm...

Menurut gue, nggak banyak musisi melakukan hal yang sama kayak yang BTS lakuin, misalnya riset atau ngambil kisah dari buku-buku inspiratif yang masih ada hubungannya sama kisah mereka. Bahkan kali ini, mereka comeback dengan menambah hal baru. Bukan hanya merilis lagu dan concept photo, BTS juga mengadakan Global Art Projects sebagai bentuk apresiasi mereka pada seni. Pameran ini kemudian diperkenalkan pada dunia dengan nama "Connect BTS"

Pameran ini diselenggarakan di 5 kota di dunia, dan resmi dibuka di London tanggal 14 Januari. Dilanjutkan sehari setelahnya di Berlin. Seminggu kemudian tepat tanggal 21 Januari, pameran tersebut digelar di Buenos Aires. Seminggu setelahnya, resmi dibuka di rumah mereka sendiri, yaitu di Seoul. Dan di minggu terakhir, sebagai penutup, pameran itu digelar di New York City.

Setelah melihat banyaknya foto dan video yang beredar, gue pengin banget lihat pameran yang ada di London karena terkesan indah dan alami. Beda sama di tempat lain yang temanya lebih abstrak. Gue sebagai orang yang awam sama seni, lebih suka menikmati yang indah-indah aja, tanpa ribet ngelihat bentuk-bentuk yang sedikit aneh dan mikir tentang makna di balik bentuk itu. Hehehe...

Connect BTS in London

Connect BTS in Berlin

Connect BTS in Buenos Aires

Connect BTS in Seoul

Connect BTS in New York

Perlu gue tambahin, biaya untuk menggelar pameran itu seluruhnya ditanggung oleh ketujuh member. Udah pusing kali ya mau buang uang mereka buat apa, charity udah, beli aset pribadi udah, yaudahlah ya kalau cuma pameran aja mereka jabanin. Dan FYI, biaya masuk ke pameran itu juga gratis. Kalau kata ARMY nih, "Gimana nggak makin zeyeng, ya kan?"

Terus, ada satu hal lagi yang bikin gue tambah amazed. Kali ini, mereka menggunakan konsep dari teori psikologi dunia. Meskipun menurut gue itu bukan hal baru dan masih kelanjutan era sebelumnya sih. Kenapa gue bisa bilang gitu? Ya karena RM juga pernah bilang ke ARMY pas konser final "Love Yourself: Speak Yourself" gini,

Meskipun Love Yourself: Speak Yourself berakhir di sini, tetapi perjalanan untuk menemukan cara mencintai diri sendiri masih belum selesai. Di masa mendatang, mari kita berpegangan tangan dan mencari cara untuk mencintai diri kita bersama-sama. Dan saya berharap ada sesuatu yang lebih baik daripada kata cinta, saya benar-benar mencintai kalian. Saya akan terus mencintai kalian lebih dari ini di masa yang akan datang.

          

Jadi, intinya tuh masih nyambung sama teori album sebelumnya. Tapi anehnya, justru dari lagu, mv, dan teori-teori justru balik ke album jauh sebelum love yourself. Balik ke era album kedua mereka "O!RUL8,2?". Jadi kayak balik ke jaman mereka pas awal debut, balik ke era 6 hingga 7 tahun lalu. Masih lucu pake seragam sekolah gitu. Tambah bingung kan ya?

Terus akhirnya gue tarik kesimpulan aja, intinya map of the soul ini lebih kayak cerita tentang fase-fase yang pernah mereka lalui sebagai manusia, idol, dan juga musisi dunia. Makanya nggak heran ketika mereka kembali menampilkan potongan-potongan masa lalu, terlebih kenangan saat awal-awal debut. How struggle they are. BigHit emang sengaja banget bikin ARMY terjebak nostalgia. Hahaha apaan dah, Li!

BTS sekali lagi pengin nunjukkin bagaimana persona mereka untuk mendapat pengakuan dunia lewat Intro:Persona yang dibawain RM. Hingga kemudian melawan bayangan mereka sendiri di lagu interlude yang dibawakan Suga, judulnya Shadow. 

Lagu itu jelas banget nunjukin ketakutan mereka untuk berkarya. Secara mereka kan sekarang udah di atas banget nih, banyak yang udah kenal mereka, dan nggak sadar udah bikin ekspetasi-ekspetasi berlebihan. Padahal, BTS sendiri sebenarnya juga belum tau bisa memenuhi ekspetasi-ekspetasi itu apa nggak. 

Oke, dari sini paham nggak? gue harap kalian ngerti, hehe. Bacanya pelan-pelan.

Interlude: Shadow

Gue lanjutin. Nah, ketika mereka sendiri nggak yakin, mereka juga sebisa mungkin menyembunyikan sisi anima agar tidak disebut pria "cengeng." Dan pada akhirnya mereka sadar bahwa yang harusnya mereka lakukan adalah menerima segala bentuk kekurangan yang dimiliki, lalu menggabungkannya dengan hal positif untuk membentuk self sebagai titik akhir dari realisasi diri mereka.

Lalu, ketika merealisasikan diri itu, secara alamiah akan timbul ego dalam diri mereka. Ego ini secara ajaib dapat membuat seseorang merasakan bayangan mengenai alam bawah sadar, seperti ingatan masa lalu atau pengalaman yang sudah pernah dilalui.

Di sini, BTS berusaha keras untuk melawan ego itu agar tidak mendominasi self yang sudah mereka bangun dengan hal-hal positif yang gue jelasin tadi. Ego di album ini dibawain sama J-Hope dengan judul yang sama Outro: Ego.

Outro: Ego

          
Gue percaya kalau BTS nggak asal-asalan bikin lagu atau spread awareness tentang bagaimana mencintai diri sendiri. Bukan hanya mengikuti passion semata atau bercerita tentang karir mereka aja, tapi lebih dari itu. Mereka akhirnya punya tujuan khusus, salah satunya ingin mengubah dunia melalui musik mereka.

Mereka menyebarkan pesan positif dan berbagi kebahagiaan. Dan jangan salah, mereka juga kembali bercerita bahwa semua kekurangan bisa dihadapi bersama-sama dan dengan penerimaan diri. Lagi-lagi di sini gue harus bawa kata-kata RM. Hehe...tonton video di bawah, ya!

Seperti kebanyakan orang, saya memiliki banyak kesalahan. Saya bahkan punya banyak ketakutan. Tetapi saya akan merangkul diri saya sekeras yang saya bisa dan saya mulai mencintai diri saya sendiri secara bertahap. Mungkin saya membuat kesalahan kemarin, tetapi saya yang kemarin tetaplah saya. Hari ini juga tetap saya. Besok, saya mungkin sedikit lebih bijaksana, dan itupun tetap saya. Saya mencintai diri saya yang kemarin, hari ini, dan juga ke depannya, entah menjadi seperti apa saya nantinya.

          

Tak berhenti disitu, setelah RM berkisah tentang dirinya sendiri, ia kemudian berpesan,

Tidak peduli siapa kamu, dari mana kamu berasal, warna kulitmu, identitas gendermu, berbicaralah pada dirimu sendiri. Temukan namamu dan temukan suaramu. Kim Namjoon, 24 September 2018 (Speech di UN PBB)

  
Oh iya, hal-hal yang gue tulis di atas terinspirasi dari teori psikologi analitis oleh seorang ilmuwan dan psikiater asal Swiss bernama Carl Gustav Jung. Dalam bukunya The Structure of the Psyche, Carl Jung membagi tingkat jiwa manusia berdasarkan kedalaman kesadaran seseorang. Gue yakin banget, RM udah selesai baca buku ini. Haha...

Itu sebabnya selama sepuluh bulan mereka selesai menggarap semua lagu dengan baik dan menyusun album yang luar biasa.

Diagram Carl Jung

Ehm, kayaknya itu aja deh yang perlu gue bahas buat part awal ini, hal-hal yang menurut gue menarik dan beda. Di part selanjutnya, gue bakal ngomongin tentang tracklist lagu mereka dan concept photo...so stay tuned, yorobun :)